Jumat, 07 Desember 2012

Penentuan Kolesterol Total Serum Darah


Kolesterol termasuk senyawa steroida dengan rumus C27H45OH. Kolesterol merupakan senyawa yang memiliki inti empat cincin siklopentano – fenantren. Termasuk lemak dengan daya larut yang sangat kecil dalam air. Kadarnya dalam plasma darah 150-200mg/ml, sekitar 2x kadar glukosa darah. Dalam plasma darah 30% berikatan dengan lipoprotein yang mampu menambah daya larutnya dalam darah. Sebanyak 70% lagi kolesterol darah berada berupa kolesterol ester. Kolesterol juga banyak terdapat dalam empedu, dengan kadar 390mg/100ml (Yatim, 2003)

Darah atau serum darah diekstraksi dengan campuran alkohol-aseton yang
bertujuan memindahkan kolesterol dan lipida-lipida lain serta mengendapkan protein.
Kemudian pelarut organik dievaporasi pada penangas air (waterbath). Residu keringnya kemudian dilarutkan dalam kloroform. Campuran kloroform kemudian ditentukan secara klorimetri menggunakan reagen Lieberman-Burchard. Kolesterol serum darah secara normal berkisar dari 100 – 250 mg/100 ml. Rata-rata jumlah kolesterol dalam serum darah adalah 200 mg/100 ml, pada usia 25 tahun yang lebih lanjut meningkat secara perlahan dengan meningkatnya usia sampai usia 40 – 50 tahun.

Prosedur Kerja

Masukkan 10 ml pelarut aseton-alkohol dalam tabung sentrifuga, kemudian
tambahkan 0,2 ml serum atau darah. Celupkan tabung dalam penangas air mendidih yang
bergoyang (boiling waterbath), sampai larutan mulai mendidih. Pindahkan tabung dan
teruskan pengadukan campuran selama 5 menit. Dinginkan sampai mencapai temperatur
kamar, kemudian disentrifuga. Dekantasi supernatannya ke dalam tabung reaksi, dan
uapkan pada waterbath mendidih sampai kering. Dinginkan dan larutkan residunya dalam
2 ml kloroform. Pada saat yang sama buat larutan kolesterol standar dan blanko dalam 2 ml
kloroform. Tambahkan 3 ml campuran anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat pada
semua tabung Tempatkan semua tabung pada tempat gelap dan suhu kamar, kemudian
baca absorbansinya pada panjang gelombang 686 nm [hasil dari penentuan panjang
gelombang (λ) maksimum].

3 komentar:

  1. Pada penetuan kolesterol total serum darah, larutan ditambah campuran anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat, apa kegunaan penambahan campuran anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat tersebut ?

    BalasHapus
  2. Penambahan asam asetat anhidrida ke dalam serum bertujuan untuk membentuk turunan asetil sedangkan penambahan asam sulfat bertujuan untuk membentuk ikatan terkonjugasi dengan kolesterol sehingga dihasilkan senyawa ester-kolesterol asetat yang berwarna hijau. Larutan kolesterol dalam kloroform bila ditambah anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat, maka larutan tersebut mula-mula akan berwarna merah, kemudian biru dan hijau. Ini disebut reaksi Lieberman Burchard. Warna hijau yang terjadi ini ternyata sebanding dengan konsentrasi kolesterol.

    BalasHapus
  3. Penambahan asam asetat anhidrat dimaksudkan untuk mencairkan asam sulfat pekat. Kloroform berfungsiuntuk melarutkan kolestrol dalam sampel sehingga dapat bereaksi dengan asam sulfat. Sedangkan asam sulfat pekat berfungsi untuk memecah ikatan steroid pada kolestrol yang akan membentuk fluoresensi hijau. Larutan kolesterol dalam kloroform bila ditambah anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat, maka larutan tersebut mula-mula akan berwarna merah kemudian biru dan hijau. Ini disebut reaksi Liebermann Burchard.. Karenanya reaksi Liebermann Burchard dapat digunakan untuk menentukan kolesterol secara kuantitatif . Jadi Asam asetat anhidrida dan asam sulfat pekat ini berfungsi untuk memberikan warna pada metode Liebermann Burchard

    BalasHapus