Kamis, 04 Oktober 2012

KIMIA BAHAN ALAM

Kimia bahan alam adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hakekat dari senyawa-senyawa kimia organik alami mikromelekul seperti terpenoid, flavonoid, dan alkaloid, dan makromolekul seperti protein, karbohidrat, DNA, dan RNA yang berasal dari kehidupan prebiotik atau tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, serta interkonversi, transformasi, sintesis, fungsi, dan aplikasi senyawa-senyawa tersebut dalam arti yang luas. Oleh karena itu, kimia bahan alam adalah ilmu pengetahuan yang sangat penting. Kimia bahan alam berhubungan dengan molekul-molekul yang diciptakan oleh alam dan erat kaitannya dengan kehidupan. Sejarah pertumbuhan ilmu kimia bahan alam telah menunjukkan hal tersebut. Ilmu kimia bahan alam berawal dari keingintahuan orang tentang bau, rasa, warna, penyembuhan penyakit, dsb. Perhatian orang tentang tumbuhan obat, keracunan makanan, dan bahaya lain telah ada sejak awal peradaban umat manusia. Ekstrak atau sari tumbuhan dan hewan yang beracun telah digunakan untuk berburu sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Di Indonesia lateks dari tumbuhan upas Antiaris toxicaria telah lama digunakan sebagai racun anak panah. Begitu pula, selama berabad-bad, kulit kina Cinchona officinalis telah digunakan untuk penyakit malaria. Kegunaan traditional sumber hayati segera diikuti oleh isolasi senyawa bioaktif, seperti kuinin yang bersifat anti-malaria dari kulit kina, asam salisilat sebagai obat nyeri dari Gaultheria procumbens, diikuti oleh sintesis asam asetilsalisilat atau aspirin sebagai obat nyeri yang lebih baik. Selanjutnya, cara kerja aspirin sebagai obat antiinflamasi, karena menghambat biosintesis prostaglandin yang mempunyai berbagai macam bioaktivitas ditemukan pula pada cairan seminal manusia. Akhirnya struktur molekul prostaglandin dapat pula diungkapkan. Pertumbuhan kimia bahan alam yang semula terfokus pada isolasi senyawa yang mudah diperoleh mengalami pertumbuhan yang pesat dalam aspek penetapan struktur, didorong oleh kemajuan dalam instrumentasi, dengan ditemukannya teknik-teknik pemisahan kromatografi dan teknik-teknik spektroskopi ultra violet (uv), infra merah (ir),resonansi magnet inti (nmr), massa (ms), dan kristalografi sinar-X, serta sintesis. Memasuki milenium ke-3 penentuan struktur dan sintesis seperti penisilin, striknin,klorofil, vitamin B12, hemoglobin, dll. Telah merupakan hal rutin. Pertumbuhan selanjutnya bergeser dan terfokus pula aspek-aspek struktur dan mekanisme interaksi ligan-reseptor biopolimer berlandaskan struktur molekul yang pasti dalam rangka memahami biosintesis dan bioaktivitas. Pengetahuan tentang struktur pada tingkat molekuler mencerminkan sifat-sifat dan fungsi, dan terungkapnya korelasi tersebut membuka tantangan baru untuk menjelaskan dan mensistesis sistem kimia yang kompleks. Jadi, pengetahuan kimia bahan alam yang sangat penting ini mewujudkan berbagai harapan dan kemungkinan baru. Sumber : http://isnpc.or.id/index.php/organization/profile

Tidak ada komentar:

Posting Komentar