Nikotina adalah
senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami
pada berbagai macam tumbuhan, terutama suku terung-terungan (Solanaceae) seperti tembakau dan
tomat.
Nikotina berkadar 0,3 sampai 5,0% dari berat kering tembakau berasal dari hasil biosintesis di akar dan terakumulasi
di daun.
Nikotina merupakan racun saraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku
berbagai jenis insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini
dapat menimbulkan kecanduan, khususnya pada rokok.
Nikotina memiliki daya karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotina
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker. Nikotin merupakan bahan alam yang
termasuk ke dalam golongan alkaloid. Didalam daun tembakau nikotin adalah
alkaloid yang terbanyak. Selain nikotin,daun tembakau mengandung alkaloid lain
dalam jumlah kecil seperti nornikotin, anabasin, dan paling sedikit tujuh
alkaloid lain yang jumlahnya lebih kecil.
Untuk
isolasi nikotin sebaiknya digunakan daun tembakau, bukan tembakau yang sudah
menjadi rokok. Pada pengolahan daun tembakau menjadi rokok,kemungkinan telah
dilakukan pengurangan nikotin dari daun tembakaunya.
Cara
Kerja
1.
Dipotong-potong
10 gram daun tembakau kering atau tembakau dari cerutu. Masukkan ke dalam gelas
kimia 400 ml.
2.
Ditambahkan
100 ml larutan NaOH 5%. Aduk menggunakan batang pengaduk selama 20 menit.
3.
Campuran
dalam gelas kimia disaring dengan menggunakan corong Buchner tanpa kertas
saring. Ditekan daun tembakau dalam corong Buchner menggunakan bagian bawah
gelas kimia.
4.
Daun
tembakau dikembalikan ke dalam gelas kimia, ditambahkan 30 mlair, diaduk.
Disaring menggunakan corong Buchner.
5.
Untk
menghilangkan partikel (daun tembakau) dalam hasil saringan(filtrate), filtrate
disaring dengan menggunakan corong gelas yang diberiglasswool.
6.
Filtrat
dimasukkan ke dalam corong pisah, ditambahkan 30 ml diklorometan, dikocok.
Tutup corong pisah dibuka setiap kali selesai mengocok. Dipisahkan lapisan
diklorometan ke dalam labu Erlenmeyer. Ditambahkan lagi 30 ml diklorometan ke
dalam sisa cairan (lapisan air) kedalam corong pisah, dikocok. Dipisahkan
lapisan diklorometan. Langkah ekstraksi ini dilakukan sampai semua nikotin
terekstrak ke dalam diklorometan. Dikumpulkan semua lapisan diklorometan.
Ekstraksi ini dapat juga dilakukan menggunakan eter.
7.
Diuapkan
diklorometan menggunakan rotary vacuum evaporator.Penguapan diklorometan atau
eter dilakukan menggunakan teknik
penguapan dengan pengurangan tekanan dan jangan menggunakan
api.Penguapan diklorometan atau eter dapat pula menggunakan teknik dengan set
alat.
8.
Ditambah
1 ml air suling ke dalam sisa penguapan, aduk perlahan-lahan,ditambahkan 4 ml
methanol, disaring dengan menggunakan corong gelas yang diberi glass wool.
Dituangkan 5 ml methanol ke atas glasswool untuk mencuci glasswool -nya.
Disatukan kedua larutan methanol.
9.
Ditambahkan
10 ml larutan jenuh asam pikrat dalam methanol.
10. Disaring nikotin dipikrat padat
menggunakan corong Buchner (digunakan kertas saring).
11. Dimurnikan nikotin, dipikrat ;
dengan rekristalisasi.
Rekristalisasi
Nikotin Dipikrat
1.
Buat
larutan methanol 50% volume (1 bagian volume methanolditambah 1 bagian volume
air suling).
2.
Dipanaskan
larutan methanol 50% tadi di atas penangas listrik
3.
Nikotin
dipikrat ditempatkan dalam labu Erlenmeyer 50 ml ditambahkanlarutan methanol
50% sedikit demi sedikit sampai semua nikotin dipikratlarut. Larutan nikotin
dipikrat dibiarkan menjadi dingin dan Kristal nikotindipikrat terbentuk.
4.
Nikotin
dipikrat disaring dengan menggunakan corong Buchner (digunakan kertas saring).
Dibiarkan nikotin dipikrat menjadi kering.
5.
Nikotin
dipikrat ditimbang. Dihitung kadar nikotin dalam tembakau.
6.
Ditentukan
titik leleh nikotin dipikrat.